Aset Generatif dan Aset Akumulatif: Properti Pariwisata Masuk yang Mana?
31 Juli 2023
Setiap orang pasti memiliki harta bendanya masing-masing. Baik itu berbentuk uang tunai, surat berharga, kendaraan, dan sebagainya yang memiliki nilai jual. Dan semua itu dinamakan sebagai aset, yakni kekayaan yang dimiliki.
Namun, aset ini terbagi atas dua jenis, dan tentunya masing-masing objek kekayaan tersebut berada di antara kedua jenis ini.
Aset Generatif dan Aset Akumulatif
Jenis yang pertama adalah aset generatif, yakni aset aktif yang terkumpul, kemudian nilainya mencapai titik konversi tertentu. Lalu pada akhirnya aset tersebut menghasilkan pendapatan pasif atau passive income.
Contoh mudah dari aset generatif ini adalah deposito tabungan yang mampu memberikan keuntungan bunganya antara 2% – 5% pertahunnya, tergantung dari kebijakan banknya. Dan keuntungan dari deposito ini bisa menjadi passive income yang bisa digunakan di masa depan.
Jenis selanjutnya adalah adalah aset akumulatif, yakni aset tabungan hingga mencapai target tertentu. Dan pencapaian target tersebut bisa memberikan keuntungan, dan tentu saja jumlahnya semakin berkurang seiring penggunaannya.
Contoh dari aset akumulatif ini adalah suatu tabungan dengan target 10 juta, dan pengumpulannya secara konsisten sampai target tersebut tercapai. Kemudian, uang 10 juta ini akan habis sedikit demi sedikit karena pengunaannya.
Lalu, Properti Pariwisata Termasuk yang Mana?
Melihat dari pengertian dan contoh dari masing-masing jenis aset di atas, maka jelas bahwa properti pariwisata termasuk pada aset generatif yang mampu memberikan pendapatan pasif di masa depan.
Tetapi, dari mana pendapatan pasif dari properti pariwisata? Yakni dari uang penyewaan unit properti. Bahkan, keuntungan sewa tersebut bisa melebihi dari pendapatan aktif setiap bulannya.
Contohnya saja, Bukik Soriak yang berada di Lembah Harau yangmerupakan lokasi wisata populer dengan angka kunjungan dan okupansi yang tinggi. Apabila hanya 50% saja tingkat okupansi properti parwisata dengan harga sewa Rp. 800 ribu per kamarnya dari villa 2 kamar, bisa dibayangkan betapa besarnya keuntungan yang didapatkan.
Tertarik untuk memiliki properti parwisata sebagai aset yang mampu memberikan pendapatan pasif saat masa pensiun nanti? Segera hubungi kami, karena semakin sedikit villa Bukik Soriak yang tersedia.