Tips Membeli Properti di Tengah Gejolak Inflasi

Kita sama-sama tahu kalau inflasi itu selalu ada dan selalu bergejolak setiap tahunnya. Semua hal mengalami kenaikan harga, termasuk juga properti. Jadinya, banyak orang yang membutuhkan bagaimana tips membeli properti di tengah-tengah gejlak inflasi ini.

Sebab, properti adalah salah satu kebutuhan di dalam kehidupan manusia. Baik itu sebagai hunian seperti rumah, atau bahkan untuk mendapatkan keuntungan yang besar kini maupun di masa depan seperti properti pariwisata.

Namun, melihat inflasi properti tersebut membuat keadaan untuk membeli sebuah properti kian sulit. Sudah menabung untuk mendapatkan properti itu sulit, ditambah lagi dengan kenaikan harga-harga kebutuhan hidup akibat inflasi ini.

Tips Membeli Properti Pariwisata Meskipun Terjadi Inflasi

Inflasi yang terjadi terkadang membuat kekhawatiran hadir karena tidak ketidakmampuan untuk bisa beli properti. Tetapi, hal tersebut tidak perlu ada lagi, karena dengan mengikut beberapa tips di bawah ini, Anda akan mampu membeli properti di tengah gejolak inflasi.

Berikut tips membeli properti tersebut, terutama properti pariwisata yang memberikan keuntungan besar di masa depan.

Tentukan Jenis Properti Pariwisata sesuai Budget yang Tersedia

Tips pertama yang bisa menjadi langkah awal Anda agar bisa membeli properti pariwisata adalah dengan menentukanjenis properti pariwisata terlebih dahulu.

Properti pariwisata ada berbagai jenis, lo. Contohnya seperti hotel, glamping, homestay, dan yang paling populer dari dulu sampai sekarang adalah villa.

Lalu, masing-masing jenis properti tersebut memiliki rentang harganya masing-masing. Tentunya bergantung dari luas tanah dan luas bangunan serta model interior yang diterapkan pada properti pariwisata tersebut.

Sebagai contoh, villa yang paling jelita di Bukik Soriak Land, Villa Indojalito yang memiliki luas bangunan 64 m²  yang berada di tanah seluas 75 m^2­  memiliki desain Scandinavian yang modern dan menawan. Dan, harga normal villa ini adalah Rp 910 juta.

Harga villa tentunya berbeda-beda di masing-masing properti pariwisata. Namun, apabila berpatokan pada villa Bukik Soriak di atas, maka dapat dipastikan bahwa untuk bisa memiliki properti pariwisata tersebut Anda perlu menyiapkan dana sebesar harga tersebut.

Pilih Pembayaran yang Sesuai

Tips membeli properti di tengah inflasi selanjutnya adalah dengan memilih pembayaran properti pariwisata tersebut. Ada berbagai jenis metode pembayaran, yakni ada cash keras, cash bertahap, atau cicilan KPR (Kredit Perumahan Rakyat). Tentunya masing-masing metode ini memiliki keuntungannya yang berbeda.

Contohnya saja seperti metode pembayaran cash keras pada pembelian villa di Bukik Soriak. Yang mana, apabila Anda membeli villa dengan metode pembayaran tersebut, maka Anda bisa mendapatkan harga promo.

Villa Indojalito sendiri memiliki harga normal Rp 910 juta. Tetapi, apabila Anda membelinya dengan cash keras pada masa promo, maka Anda akan mendapatkan potongan harga sebesar Rp 110 juta menjadi Rp 800 juta. Dan promo ini hanya berlaku pada pembayaran cash keras dan 20 orang investor pertama saja.

Namun tetap saja, pemilihan metode pembayaran mesti menyesuaikan dengan kondisi dan situasi Anda sendiri, terutama karena gejolak inflasi yang tiada hentinya.

Apabila Anda telah memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembayaran cash keras, maka lebih baik dengan cash keras daripada cash bertahap dan begitu pula sebaliknya.

Tentukan Lokasi yang Strategis

Terakhir namun tidak kalah penting adalah pemilihan lokasi dari properti pariwisata itu sendiri. Mengapa?

Membeli dan memiliki properti pariwisata tentu saja memiliki tujuan utama, yakni meraup keuntungan sebesar-besarnya dalam jangka panjang. Dan apabila berbicara pariwisata, maka lokasi yang strategis dan punya angka kunjungan wisatawan yang besar adalah yang utama.

Lokasi wisata yang strategis yang angka kunjungan dan okupansi yang tinggi bagaikan sebuah angin yang begitu segar. Karena hasilnya apabila memiliki properti pariwisata di lokasi tersebut, maka potensi meraup keuntungan begitu besar.

Contohnya saja Lembah Harau yang menjadi lokasi wisata dimana Bukik Soriak Land berada. Semua properti pariwisata yang ada di Bukik Soriak memiliki potensi besar meraup keuntungan di masa depan.

Hal ini terjadi karena Lembah Harau adalah lokasi wisata mendunia dengan angka kunjungan dan okupansi yang begitu tinggi, bahkan mencapai sedikitnya 300.000 kunjungan per tahunnya. Dan angka ini semakin meningkat setiap tahunnya.

Dengan properti pariwisata berada di lokasi wisata yang strategis, maka keuntungan dari penyewaan properti pariwisata setiap bulannya mampu berada di ambang atas dari angka inflasi yang terjadi.

Itulah beberapa tips membeli properti pariwisata di tengah gejolak inflasi yang bisa Anda lakukan. Dengan begitu, maka bisa dipastikan pembelian properti pariwisata Anda tidak akan penuh keragu-raguan lagi.

Karena Anda yakin bahwa properti pariwisata tersebut akan memberikan keuntungan yang tidak akan kalah dari inflasi yang terjadi. Apalagi kalau properti pariwisata tersebut berupa villa Bukik Soriak yang berada di Lembah Harau dengan tingkat kunjungan dan okupansi yang sangat tinggi.

Alhasil, keuntungan telah hadir di depan mata Anda!